Tumbuhan paku
Protalium (panah merah)
dengan tumbuhan paku muda. Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama: gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus
(prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud
tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar
(tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh
dari spora yang jatuh di tempat yang lembap. Dari prothallium berkembang anteridium
(antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin
jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum
atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media
spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang
menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan
paku baru.
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur seperti
ini tetapi telah berevolusi lebih jauh sehingga tahap gametofit tidak mandiri.
Spora yang dihasilkan langsung tumbuh menjadi benang sari.
1. Ciri –
ciri tumbuhan paku
Memiliki 4 struktur penting,yaitu
lapisan pelindung sel (jaket steril)yang terdapat disekeliling organ
reproduksi, embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium , kutikula pada
bagian luar , dan yang paling penting adalah sistem transport internal yang
mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. Sistem transport ini sama
baiknya seperti pengorganisasian transport air dan zat makanan pada tumbuhan
tingkat tinggi.
(a) Struktur
tubuh
1) Akar
Bersifat seperti akar
serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel – sel yang
dapat dibedakan dengan sel – sel akarnya sendiri.
2) Batang
Pada sebagian jenis
tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat didalam tanah berupa rimbang ,
mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul diatas permukaan tanah,
batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. akan tetapi ada batang bebrapa jenis
tumbuhan paku seperti paku pohon /paku tiang yang oanjangnya mencapai 5 m dan
kadang – kadang bercabang misalnya: Alsophilla dan cyathea.
3) Daun
Daun selalu melingkar dan
menggulung pada usia muda . berdasarkan bentuk ukuran dan susunanya, daun paku
dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun.
a) Mikrofil
Daun ini berbentuk kecil – kecil seperti rambut atau sisik,
tidak bertangkai dan tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi
sel, dan tidak dapat dibedakan antara epidermis, daging daun dan tulang daun.
b) Mikrofil
Merupakan daun yang bentuknya besar, bertangaki dan
bertulang daun, serta bercabang – cabang. Sel – sel penyusunnya telah
memperlihatkan diferensiasi, yaitu dapat dibedakan antara jaringan tiang,
jaringan bunga karang, tulang daun, serta stomata (mulut daun).
Ditinjau dari fungsinya , daun tumbuhan paku dibedakan atas:
1. Tropofil : Merupakan daun yang khusus untuk fotosintesis.
2. Sporofil : Daun ini berfungsi untuk menghasilkan spora. Tetapi daun ini juga dapat
melakukan fotosintesis, sehingga disebut pula sebagai troposporofil.
Ditinjau dari macam spora yang dihasilkan , tumbuhan paku dapat
dibedakan menjadi tiga golongan seperti berikut ini.
a) Paku Homospora (isospora) : Menghasilkan satu jenis spora , misalnya Lycopodium (paku kawat).
b) Paku Heterospora : Menghasilkan dua jenis spora yanhg berlainan; yaitu mikrospora berkelamin
jantan dan makrospora (mega spora) berkelamin betina, misalnya : Marsilea
(semanggi), Selaginella (paku rane).
c) Paku Peralihan : Paku ini merupakan peralihan antara homospora dengan heterospora, yaitu paku
yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis
kelaminnya, satu berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina,
misalnya Equisetum debile (paku ekor kuda).
(b) Habitat
Habiatanya didarat,
terutama pada lapisan bawah tanah didataran rendah , tepi pantai , lereng
gunung , 350 meter diatas permukaan laut terutama didaerah lembab, dan ada juga
yang bersifat epifit(menempel) pada tumbuhan lain.
(c) Reproduksi
Reproduksi tumbuhan
ini dapat secara aseksual (vegetative), yakni dengan stolon yang menghasilkan
gemma (tunas).
Gemma adalah anakan
pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora.
Reproduksi secara seksual (generative)melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat – alat kelamin (gametogonium). Gametogonium jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid dan gametogonium betina menghasilkan sel telur (ovum).sepertihalnya tumbuhan lumut , tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran keturunan).
Reproduksi secara seksual (generative)melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat – alat kelamin (gametogonium). Gametogonium jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid dan gametogonium betina menghasilkan sel telur (ovum).sepertihalnya tumbuhan lumut , tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran keturunan).
(d) Peranan tumbuhan paku dalam kehidupan manusia.
Dibawah ini adalah beberapa
tumbuhan paku yang bermanfaat bagi manusia diantaranya adalah;
1. Dipelihara sebagai tanaman hias, misalnya paku tanduk rusa (platycerium
bifurcatum), paku sarang burung (Asplenium sp), suplir (Adiantum sp) dan paku
rane (selaginella sp)
2. Penghasil obat – obatan misalnya: Aspidium sp, Dryopteris filix mas, dan
Lycopodium clavatum. 3. Sebagai sayuran , misalnya semanggi (marsilea crenata)
dan pteridium aqualium
4. Sebagai bahan pupuk hijau , misalnya azolla piñata,
5. Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan karangan bunga, misalnya Lycopodium
cernuum.
6. Tumbuhan paku lebih maju dari pada lumut karena sporofit tumbuhan paku
memiliki :
a. Sistem transportasi (xylem dan floem) yang berkembang
dengan baik.
b. Kutikula dan stoma tahan air yang mengontrol kekurangan
air.
c. Adanya akar, batang dan daun.
2. Kalsifikasi
Dibagi menjadi 4
subdivisi, yaitu psilophyta, Lycophyta, Sphenophyta dan Pterophyta.
'1) Psilophyta
Merupakan tumbuhan paku sederhana
dan hanya memiliki dua genera, contoh yang sudah dikenal adalah Psilotum sp.
Yang tersebar luas didaerah tropic dan subtropik.
2) Lycophyta
Lycodium sp dapat menghasilkan spora
tunggal yang akan berkembang menjadi gametofit biseksual yang memiliki organ
jantan maupun betina.
Sellaginella sp merupakan tanaman heterospora, karena dapat menghasilkan dua
jenis spora . spora yang berukuran besar disebut megaspore, yaitu merupakan
gamet betina yang akan membentuk arkegonia. Spora yang berukuran kecil disebut
mikrospora yang akan membentuk gamet jantan atau anteridia.
3) Sphenophyta
Sering disebut paku ekor kuda .
peristiwa meiosis pada tumbuhan ini terjadi dalam sporangia dan akan
menghasilkan spora haploid. Gametofit yang berkembang dari spora berukuran
sangat kecil , tetapi dapat melakukan fotosintesis dan hidup secara bebas.
4) Pterodophyta
Banyak terdapat dihutan subtropis
maupuan didaerah tropis . paku pterophyta mempunyai daun – daun yang lebih
besar dibandingkan divisi lainnya .
Ada 2 jenis daun yaitu negafil dan mikrofil, megafil mempunyai sistem percabangan pembuluh , sdangkan mikrofil adalah daun yang tumbuh dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut.
Ada 2 jenis daun yaitu negafil dan mikrofil, megafil mempunyai sistem percabangan pembuluh , sdangkan mikrofil adalah daun yang tumbuh dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut.
Contohnya marsilea crenata dan asplenium nidus.
Protalium (panah merah)
dengan tumbuhan paku muda
Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus
(prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud
tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar
(tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh
dari spora yang jatuh di tempat yang lembap. Dari prothallium berkembang anteridium
(antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin
jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum
atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media
spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang
menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan
paku baru.
Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur seperti
ini tetapi telah berevolusi lebih jauh sehingga tahap gametofit tidak mandiri.
Spora yang dihasilkan langsung tumbuh menjadi benang sari at
A.
Ciri-ciri tumbuhan paku
Ciri tumbuhan paku meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh, ukuran dan bentuk tubuh
Tumbuhan paku memiliki ukuran yang bervariasi dari yang tingginya sekitar 2 cm,
misalnya pada tumbuhan paku yang hidup mengapung di air, sampai tumbuhan paku
yang hidup di darat yang tingginya mencapai 5 m misalnya paku tiang
(Sphaeropteris). Tumbuhan paku purba yang telah menjadi fosil diperkirakan ada
yang mencapai tinggi 15 m. Bentuk tumbuhan paku yang hidup saat ini bervariasi,
ada yang berbentuk lembaran, perdu atau pohon, dan ada yang seperti tanduk
rusa.
Tumbuhan paku terdiri dari dua generasi, yaitu generasi sporofit dan generasi
gametofit. Generasi sporofit dan generasi gametofit ini tumbuh bergantian dalam
siklus tumbuahan paku. Generasi sporofit adalah tumbuhan yang menghasilkan
spora sedangkan generasi gametofit adalah tumbuhan yang menghasilkan sel gamet
(sel kelamin). Pada tumbuhan paku, sporofit berukuran lebih besar dan generasi
hidupnya lebih lama dibandingkan generasi gametofit. Oleh karena itu, generasi
sporofit tumbuhan paku disebut generasi dominan. Generasi sporofit inilah yang
umumnya kita lihat sebagai tumbuhan paku.
Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan paku generasi sporofit
Tumbuhan paku sporofit pada umumnya memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Namun, ada beberapa jenis yang tidak memiliki akar dan daun sejati. Batang
tumbuhan paku ada yang tumbuh di bawah tanah disebut rizom dan ada yang tumbuh
di atas permukaan tanah. Batang yang yang tumbuh di atas tanah ada yang bercabang
menggarpu dan ada yang lurus tidak bercabang. Tumbuhan paku yang tidak memilki
akar sejati memilki akar berupa rizoid yang terdapat pada rizom atau pangkal
batang. Tumbuhan paku ada yang berdaun kecil (mikrofil) dan ada yang berdaun
besar (makrofil). Tumbuhan paku yang berdaun kecil, daunnya berupa sisik. Daun
tumbuhan paku memiliki klorofil untuk fotosintesis. Klorofil tumbuhan paku yang
tak berdaun atau berdaun kecil terdapat pada batang.
Tumbuhan paku sporofit memiliki sporangium yang menghasilkan spora. Pada jenis
tumbuhan paku sporofit yang tidak berdaun, sporangiumnya terletak di sepanjang
batang. Pada tumbuhan paku yang berdaun, sporangiumnya terletak pada daun yang
fertil (sporofil). Daun yang tidak mengandung sporangium disebut daun steril
(tropofil). Sporofil ada yang berupa helaian dan ada yang berbentuk strobilus.
Strobilus adalah gabungan beberapa sporofil yang membentuk struktur seperti
kerucut pada ujung cabang. Pada sporofil yang berbentuk helaian, sporangium
berkelompok membentuk sorus. Sorus dilindungi oleh suatu selaput yang disebut
indisium. Sebagian besar tumbuhan paku memiliki pembuluh pengangkut berupa
floem dan xilem. Floem adalah pembuluh pengangkut nutrien organik hasil
fotosintesis. Xilem adalah pembuluh pengangkut senyawa anorganik berupa air dan
mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Spora yang menghasilkan sporofit
akan tumbuh membentuk struktur gametofit berbentuk hati yang disebut protalus
atau protaliaum.
Struktur dan fungsi tubuh tumbuhan paku generasi gametofit
Gametofit tumbuhan paku hanya berukuran beberapa milimeter. Sebagian besar
tumbuhan paku memiliki gametofit berbentuk hati yang disebut protalus. Protalus
berupa lembaran, memiliki rizoid pada bagian bawahnya, serta memiliki klorofil
untuk fotosintesis. Protalus hidup bebas tanpa bergantung pada sporofit untuk
kebutuhan nutrisinya. Gametofit jenis tumbuhan paku tertentu tidak memilki
klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis. Makanan tumbuhan paku tanpa
klorofil diperoleh dengan cara bersimbiosis dengan jamur.
Gametofit memilki alat reproduksi seksual. Alat reproduksi jantan adalah
anteridium. Anteridium menghasilkan spermatozoid berflagelum. Alat reproduksi
betina adalah arkegonium. Arkegonium menghasilkan ovum. Gametofit tumbuhan paku
jenis tertentu memiliki dua jenis alat reproduksi pada satu individu. Gametofit
dengan dua jenis alat reproduksi disebut gametofit biseksual. Gametofit yang
hanya memiliki anteridium saja atau arkegonium saja disebut disebut gametofit
uniseksual. Gametofit biseksual dihasilkan oleh paku heterospora (paku yang
menghasilkan dua jenis spora yang berbeda).
Tumbuhan paku sudah mempunyai akar, batang
dan daun yang sejati, tetapi semua tumbuhan paku tidak berbunga dan
berkembangbiak dengan spora. Tumbuhan paku dapat tumbuh di mana-mana, seperti
pada tanah, pada pohon sebagai epifit, di dalam air, tempat-tempat teduh serta
di tempat-tempat basah.
Ciri-ciri tumbuhan paku:
- Telah terlihat adanya bagian-bagian akar, batang dan daun.
- Berkembangbiak dengan spora.
- Tidak berbunga.
- Mengalami pergiliran keturunan.
Siklus hidup tumbuhan paku
- Spora jatuh di tempat yang basah atau lembab menjadi prothallium yang
mengeluarkan rhizoide.
- Prothalium membentuk archegonium yang menghasilkan ovum (sel telur) dan
antheridium yang
menghasilkan spermatozoida.
- Spermatozoida membuahi sel telur terbentuk zygote.
- Zygote tumbuh menjadi tumbuhan paku liar.
Tumbuhan paku dibagi menjadi 3 (tiga) kelas, yaitu sebagai berikut:
a. Paku ekor kuda (equisetinae).
Paku ekor kuda tumbuh di tempat-tempat basah yang letaknya agak tinggi dari permukaan air. Batangnya
mengandung zat kersik dan abunya dapat dijadikan bahan penggosok. Batang paku ekor kuda juga dapat
digunakan sebagai bahan obat-obatan.
b. Paku kawat atau paku rambut (lycopodiinae).
Contoh-contoh paku kawat:
- Lycopodium cernuum: digunakan sebagai hiasan dalam karangan bunga.
- Lycopodium clavatum: sporanya menghasilkan bahan-bahan untuk membalut pil dan batangnya
merupakan bahan obat-obatan.
- Selaginella wildenwoii: paku rane.
c. Paku benar (eilicinae).
Ciri-cirinya:
- Berdaun lebar dengan susunan tulang yang jelas.
- Daun subur (fertil) dan daun mandul (steril) sama bentuknya.
- Paku benar banyak digunakan sebagai tanaman hias.
Paku benar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut:
a. Paku darat
Contoh-contoh paku darat:
- Alsophila glauca (paku tiang)
- Platycerium biforcatum (paku tanduk rusa)
- Adiantum cuneatum (suplir)
- Asplenium nidus (paku sarang burung)
b. Paku air
Contoh-contoh paku air:
- Marsilea crenata (semanggi)
- Salvinia natans (paku sampan)
- Azolla pinnata
sangat membantu,,trims
BalasHapus